Senin, 07 Maret 2016

Bulan ke 10

Sebenarnya ingin mencatat tumbuh dan kembang Shofi tiap bulannya. Bagaimana kekhawatiran demi kekhawatiran dilalui sambil menengadahkan tangan penuh dengan harapan.

Iya Nak, Ibu merasa hanya bisa melalui kekhawatiran tadi. Dari masalah ASI yang seret, berat badan yang tak kunjung naik, makan yang tak cukup lahap, tumbuh kembang yang mencemaskan hingga hal-hal seperti kenapa Shofi mudah sekali menangis ketika bertemu orang baru.

Memang benar ibu seorang dokter, tapi ibu sungguh buta dengan bagaimana merawat bayi yang baik. Ibu tidak cukup mengerti bagaimana kontrol stress yang baik agar ASI tetap lancar, sama sekali tidak paham kenapa Shofi lebih banyak menolak makanan yang ibu berikan dan bagaimana sebenarnya karakter Shofi sehingga ibu bisa bersikap yang sesuai. Hal inilah yang sering membuat ibu menangis dan mohon ampun, semoga Allah memaafkan segala kesalahan ibu dalam mengasuh Shofi.

Allah semata yang menolong ibu, dipertemukan dengan beberapa sahabat untuk bertukar pengalaman. Eh lebih tepatnya ibu yang mengais pengalaman. Sedikit demi sedikit ibu belajar dari mereka, dari pola dasar gaya belajar bayi, makanan seperti apa yang membuat Shofi lahap makan, apa yang harus dilakukan agar Shofi bisa segera duduk dan sebagainya.

Shofi memang unik dalam banyak hal. Misalnya masalah makan. Waktu Shofi umur 6 bulan, ibu sudah berusaha mencoba resep MPASI yang banyak disukai bayi, ternyata belum cocok di Shofi. Shofi yang masih belajar tekstur makanan,  Shofi yang tidak suka dengan rasa makanan tertentu (misalnya makanan yang amis) dan banyak lagi tantangan.

Ibu juga terus saja khawatir kenapa Shofi belum bisa duduk ketika usia 7 bulan.  Panik bertanya kesana kemari, usia berapa rata-rata bayi bisa duduk dan paling lambat usia berapa. Sampai trik apa yang membuat anak segera bisa duduk.

Ya begitulah, Nak.. Lain waktu kita cerita satu-satu ya, barangkali ada yang mengambil manfaat dari tulisan ini.

Sudah larut malam, Yuk bobok :)