Selasa, 29 Mei 2012

Apa Kata Jantung

Jantung, yang semua detakan berhulu dari sana, memanggil saya untuk tertarik padanya. Bukan lantaran hantaran listrik atau degupannya. Justru pada sesuatu yang terlihat agak jauh, tapi sangat vital untuk nyawanya.

Akan melelahkan(saking lelahnya, seharian ini saya iseng nulis-nulis dengan tema 'bebas' :D ). Karena mencari penelitian yang sejenis memang masih jarang. Padahal tema ini sudah merebak dimana-mana. Kolesterol, LDL HDL. Di televisi juga sudah di dengung-dengungkan. Tapi kenapa jurnal yang saya temukan masih belum ada 20? #jangan-jangan, karena saya maunya jurnal gratisan. isi kantong belum memadai untuk langganan jurnal berbayar.hehehe

HDL itu seperti ibu, memang. Dengan rajin mengambili kolesterol yang berkeliaran untuk di bawa ke liver (hepar) dan jaringan pembuat hormon, untuk diolah menjadi menjadi berbagai produk. Contohnya cairan empedu dan beberap hormon steroid, seperti esterogen, progesteron dan testosteron. Proses pengambilan kolesterol yang berkeliaran tadi bukan satu-satunya kebaikan yang dipunyai HDL untuk merawat jantung agar terus berdetak. Dia menghambat reaksi peradangan (inflamasi) di pembuluh darah yang menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Dia juga bersifat antioxidan, yang tujuannya mencegah penyumbatan pembuluh darah juga.

Pertanyaannya, yang diurusi HDL kan pembuluh darah? Lalu apa hubungannya dengan jantung?

Nah, mari kita ingat kembali bahwa jantung terdiri dari sel-sel otot jantung yang butuh makan untuk bisa melaksanakan fungsinya. Makanan tadi disalurkan lewat pembuluh darah jantung. Perlu kita ingat juga, bahwa pembuluh darah jantung itu punya diameter ynag kecil. Sekalinya tersumbat, aliran darahnya akan berhenti, otot jantung akan kekurangan makan, dan sampai pada kelelahan yang membuatnya tidak mampu berdetak. Itulah penyebab kebanyakan mati mendadak. Jantung tidak bisa mentoleransi kekurangan makanan dalam waktu lama.

Kenapa harus tertarik pada HDL?

Omong punya omong, tren pengobatan terkini dari penyakit jantung dan pembuluh darah adalah dengan memodulasi kadar HDL dalam darah. Semakin tinggi kadar HDL, akan memberikan efek yang baik. Dan ternyata.... tingginya kadar HDL tadi tidak hanya menolong jantung. Otak juga butuh peran penting HDL. Salah satunya untuk mencegah terjadinya demensia dan Alzeimer.

Jadi, memang panggilannya sudah kuat sekali. Semoga bermanfaat untuk sebanyak-banyak umat manusia untuk sehat. Sehat dalam pengertian sebenarnya; sehat jasmani, sehat rohani, sehat fungsi (dalam artian, produktif).

Memilih Masa

Selamat Siang, semuanya..

Seperti usia saya yang semakin siang, ada banyak pilihan yang tentunya telah dijalani. Apapun itu, saya masih ingin menulis prosa-prosa pendek dan puisi. Entah akan jadi apa nantinya.

Seperti entahnya saya yang tiba-tiba menjalani hidup sebagai dokter, pengajar di sebuah kampus dan sekaligus mahasiswa di kampus lain. Menyenangkan sekali bisa belajar, apalagi tanpa beban finansial yang kebanyakan membebani anak bangsa ini untuk melanjutkan sekolah.

Bukan bermaksud menyia-nyiakan diri dengan kata 'entah'. Ini hanya sebagai ungkapan bahwa saya sesungguhnya masih hilang dalam pusaran. Walaupun teman-teman saya mengatakan, bahwa saya sudah menemukan diri saya sejak jauh-jauh hari. Bahkan sejak teman-teman seumuran saya masih bertanya apa itu jati diri.

Lantas apa yang hilang?

Sesungguhnya, saya masih hilang. Diri saya yang lain entah ada di belahan dunia yang mana. Padahal sudah jauh-jauh hari saya menyiapkan diri untuk mencintainya dalam bingkai ikatan yang Tuhan berkahi. Ingin rasanya melayaninya dengan cinta yang saya punya. Kemudian melahirkan anak-anak darinya, juga mendidik mereka dengan tangan saya.

Mungkin saya belum mampu untuk itu. Sehingga saya harus mempersiapkan diri kembali. Sambil menantinya memilih masa, dimana dia akan datang dengan segenap pesona, juga cinta.

Satu Garis

Dalam satu garis kita merenungi, tentang apa saja.

Inilah kita, yang masih saja berjejalan di dalam bus kota. Seribu wajah dalam kecemasan yang sama, ingin segera sampai di tempat singgah. Sebut saja rumah. Ada banyak pengharapan hadir di sana. Hati yang tak lagi lelah, percakapan ringan, suara anak-anak yang tertawa renyah dan suara adzan yang menggetarkan.

Inilah kita, yang bertahan dalam langkah. Seribu cita-cita yang dirangkum untuk sebuah senyum. Karena ada yang berbahagia, ada yang menemukan jalan keluar, ada yang menemui yang ingin dijumpai, hingga ada yang menangis karena tak ada lagi cara yang cukup untuk perasaan gembira.

Inilah kita, dalam satu garis yang sama.

Untuk Pengantin

- Kado pernikahan Fu dan Canun



Kata-kata menyempurnakan dirinya menjadi kalimat
: puisi cinta.

Pada kesederhanaan hati semua bermula. Sebuah ruang yang akhirnya memiliki penghuninya sendiri.

Selamat pagi, pengantin.
Ada embun dan ranting-ranting basah yg turut mendoakan, semoga keberkahan melimpah di setiap langkah. Dari hari ketika kalian memilih jalan sama yg searah, hingga kalian tak lagi mengenali apakah waktu masih menyertai dunia ataukah musnah.

Selamat siang, pengantin.
Semoga kalian tak lekas lelah ketika terik memenuhi hari. Kami berharap, kisah yg kalian tuliskan adalah tentang sepasang sayap yg tetap gagah mengepak.

Selamat malam, pengantin.
Datangnya gelap akan menutupi benda dari pandangan mata. Begitu pun dengan kalian, akan menjadi penjaga rahasia satu sama lain.

Selamat bagi kalian, pengantin.
Selamat menikmati cinta.
Semoga kelak lahir kebaikan-kebaikan dari keduanya dan bahagia selamanya.



Dari kami,
Henny Hasan
Hesty Wahyuningsih

Kembali Tentang Luka

Rasanya masih perih mengingat semuanya. Ingin menangis, tentunya. Tapi seperti tak perlu.

Maka saya membuka kembali ingatan lama yg sedikitnya menghibur. Bahwa menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apa pun terjadi secara kebetulan. Kemudian mengais-ngais pelajaran dengan sisa tenaga.

Barangkali saya hanya lelah dan membutuhkan gemericik air di pegunungan. Duduk di sebuah batu besar di pinggir kali dan memandang kesibukan di dalam air; mereka yg sibuk berenang kesana-kemari.

Atau, mungkinkah seperti ini rasanya luka yg hendak sembuh? Kembali terasa nyeri.

Duhai hati, tolong bersabarlah. Untuk hidup yg telah membukakan matamu atas banyak hal.

Antara Kita

Tersadar dari sesuatu yang terlupakan, adalah menemukan kembali jalan yang semestinya ditempuh.

Berbagai isyarat yang berebut muncul, mungkin tidak akan segera dimengerti. Ini sejenis doa-doa yang kita panjatkan ketika mengantar jenazah pulang ke tempat sebenarnya. Kita sungguh belum mengerti, diakah yang kita antar? Atau dia yang mengantar kita, memberi pengertian tentang jalan pulang.

Di antara kita, siapa yang akan lebih dekat dengan hidup? Apakah yang lebih dekat dengan udara yang menggigil pada setiap puncak malam? Apakah pada semua yang bertumbuh dan semakin jauh meninggalkan keabadian? Apakah pada hati yang tak pernah terpejam?

Di antara kita, siapakah yang akan lebih mengerti?

Senyum Matahari

Kita yang melepaskan sesuatu dalam genggaman, kemudian menyerahkannya kepada matahari, mungkin pada awalnya seperti berusaha hidup tanpa hati. Mematikan rasa mungkin akan ditempuh, jika memang semua jalan tertutup. Lampu-lampu dipadamkan, pintu-pintu dikunci rapat, bulan terbenam dan bintang-bintang diturunkan dari gantungan.

Inikah yang disebut kesedihan, Ibu? Ada yang siap jatuh, menetes dari sudut mata ketika kita di dalam ruang pengap, terkunci dan tanpa cahaya. Diam-diam, kegelapan kita telusuri. Mengalir dari hulu menuju muaranya yang entah. Hanyut tanpa arus, hilang tanpa sebab.

Padahal, yang terjadi bukan semata-mata membuat sengsara.  Ini hanya akan membantu kita memahami, bahwa ada waktunya kebahagiaan dapat kita sambut dengan cara lain; memadamkan lampu, bulan dan bintang, kemudian menyalakan matahari. Seperti halnya Tuhan memberikan pelajaran, ketika Dia menggulirkan siang-malam.

Kita mencoba mengerti, memilih bahagia dengan senyum matahari.